Thursday 24 January 2013

Bahaya penggunaan styrofoam sebagai bungkus makanan



BAGI YANG ENGGAN MEMBACA BANYAK2 SILAHKAN LIHAT INTI DARI BACAAN INI.YANG ADA GARIS BAWAHNYA SOB!!!!

Tak dipungkiri lagi bahwa sekarang mulai mewabah penggunaan styrofoam sebagai pembungkus makanan di sekitar kita. Simpel sih brurr,tapi apakah kalian akan tetap mengkonsumsi makanan yang terbungkus oleh bahan styrofoam setelah membaca tulisan ini ?
Oke,sebelumnya perlu kita ketahui sebelumnya tentang styrofoam dan kandungan-kandungan yang ada di dalamnya.
Styrofoam sebenarnya bukanlah nama kemasan plastik yang dimaksud. Styrofoam adalah nama merek dagang dari perusahaan Dow Mechanical. Styrofoam sendiri merupakan kemasan plastik berbahan polimer yang terdiri dari banyak macam seperti
polietilen tereflatat (PET)
polirinil klorida (PVC)
polietilen (PE)
polipropilen (PP)
polistirena (PS)
polikarbonat (PC)
dan melamin.

Istilah styrofoam yang akrab dengan kita, adalah jenis yang berbahan baku polistirena.


  Dalam industri, styrofoam sebenarnya hanya digunakan sebagai bahan insulasi. Bahan ini memang bisa menahan suhu, sehingga benda didalamnya tetap dingin atau hangat lebih lama dari pada kertas atau bahan lainnya. Karena bisa menahan suhu itulah, akhirnya banyak yang 'salah kaprah’ menggunakannya sebagai gelas minuman dan wadah makanan.

  Nah,dilihat dari bahannya aja ni brurr kita udah kebayangkan kayak apa kalau zat tersebut tercampur pada makanan yang kita konsumsi sehari-hari.
Beberapa hal yang bisa dijadikan alasan kenapa kita perlu mengurangi penggunaan styrofoam pada kehidupan kita adalah bahan ini terbuat dari butiran-butiran styrene,
yang diproses dengan menggunakan. BENZANA (alias benzene). Padahal benzana termasuk zat yang bisa
menimbulkan banyak penyakit.Benzana bisa menimbulkan masalah pada kelenjar tyroid,mengganggu sistem syaraf sehingga menyebabkan kelelahan, mempercepat detak jantung, sulit tidur, badan menjadi gemetaran, dan menjadi mudah gelisah. Dibeberapa kasus, benzana bahkan bisa mengakibatkan hilang kesadaran dan kematian. Saat benzana termakan, dia akan masuk ke sel sel darah dan lama-kelamaan akan merusak sumsum tulang belakang. Akibatnya produksi sel darah merah berkurang dan timbullah penyakit anemia. Efek lainnya, sistem imun akan berkurang sehingga kita mudah terinfeksi. Pada wanita, zat ini berakibat buruk terhadap siklus menstruasi dan mengancam kehamilan. Dan yang paling berbahaya, zat ini bisa menyebabkan kanker payudara dan kanker prostat.


         Hal diatas hanya sedikit penjelasan tentang bahaya Styrofoam. Dan hebatnya lagi ni,bahan ini akan semakin cepat meresap ke dalam makanan apabila keadaan makanan tersebut dalam kondisi panas. Karena saat makanan atau minuman ada dalam wadah styrofoam, bahan kimia yang terkandung dalam styrofoam akan berpindah ke makanan. Dan perpindahannya akan semakin cepat jika kadar lemak (fat) dalam suatu makanan atau minuman makin tinggi. Selain itu, makanan yang mengandung alkohol atau asam (seperti. (emon tea) juga dapat mempercepat laju perpindahan.



       Penelitian juga membuktikan, bahwa semakin panas suatu makanan, semakin cepat pula migrasi bahan kimia styrofoam ke dalam makanan. Padahal di restoran-restoran siap saji dan di tukang-tukang makanan di pinggir jalan, styrofoam digunakan untuk membungkus makanan yang baru masak.. Malahan ada gerai makanan cepat saji yang memanaskan lagi makanan yang telah terbungkus styrofoam di dalam microwave.
Terbayang’kan, betapa banyaknya zat kimia yang pindah ke makanan kita dan akhirnya masuk ke dalam tubuh kita.



            Meskipun akhir-akhir ini dinas kesehatan Indonesia sempat menyanggah bahaya penggunaan styrofoam ini,dengan memberi penjelasan tentang produk-produk styrofoam yang telah lulus uji kualitas. Tapi apakah kita akan percaya begitu saja sama produsen styrofoam khususnya di negara kita brurr ?
Sepertinya inyong tidak perlu menjelaskan panjang lebar tentang ini,karena inyong yakin kalian sudah bisa berfikir dan belajar dari hal-hal serupa yang pernah terjadi di negeri kita. Karena orang Indonesia sebenarnya sangatlah pintar-pintar otaknya,namun sayang banyak yang dimanfaatkan untuk hal-hal yang menguntungkan sepihak dan tidak memperdulikan akibatnya ke orang lain.



        Selain styrofoam bahaya untuk manusia,bahan ini juga merupakan sumber sampah terbesar setelah sampah unorganik lainnya. Tengoklah di kota besar seperti Jakarta,sempatkan kalian mampir ke sungai-sungai yang menjadi markas sampah. Lihatlah,berapa perbandingan antara sampah styrofoam dengan sampah lainnya ? Inilah yang semakin mempercepat kerusakan bumi kita(meskipun styrofoam ini masih bisa kita manfaatkan sebagai bahan untuk pembibitan bunga dan tanaman dan prakarya seni lainnya).
Namun celakanya bahan-bahan seperti styrofoam ini tidak bisa diuraikan oleh alam, styrofoam akan menumpuk begitu saja dan mencemari lingkungan. Styrofoam yang terbawa ke laut, akan dapat merusak ekosistem dan biota laut. Beberapa perusahaan memang mendaur ulang styrofoam. Namun sebenarnya, yang dilakukan hanya menghancurkan styrofoam lama, membentuknya menjadi styrofoam baru dan menggunakannya kembali menjadi wadah makanan dan minuman.
         Proses pembuatan styrofoam juga bisa mencemari lingkungan. Data EPA (Enviromental Protection Agency) di tahun 1986 menyebutkan, limbah berbahaya yang dihasilkan dari proses pembuatan styrofoam sangat banyak. Hal itu menyebabkan EPA mengategorikan proses pembuatan styrofoam sebagai penghasil limbah berbahaya ke-5 terbesar di dunia. Selain itu, proses pembuatan styrofoam menimbulkan bau yang tak sedap yang mengganggu pernapasan dan melepaskan 57 zat berbahaya ke udara.




Parah bangetkan ? Setelah ini,apakah kalian masih bersedia untuk berrteman dengan Styrofoam di kehidupan sehari-hari kalian ?
Nah,sebagai generasi muda ni ya,g ada salahnya kalau kita sedikit CARE sama bumi yang kita pijak ini. Kasihanlah brurr sama anak cucu kita nanti,masak cuma kita brurr yang merasakan langit biru, air jernih, udara segar dan angit yang sejuk ? (Meskipun sekarang udah ga seindah yang inyong utarakan tadi) tapi paling tidak kita bisa sedikit mengurangi beban sang bumi.
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar: